7.11



 1. Pendahuluan[kembali]

Design adalah untuk menyajikan informasi yang jelas dan terstruktur mengenai bagaimana komponen-komponen elektrik dihubungkan satu sama lain dalam suatu sistem. Desain skematik ini membantu insinyur listrik, teknisi, atau pemilik proyek dalam memahami konfigurasi, fungsionalitas, dan interaksi antara komponen-komponen tersebut.Dalam Electrical Schematic Design, simbol-simbol standar digunakan untuk mewakili komponen dan sirkuit elektrik. Setiap simbol memiliki arti dan makna yang telah ditetapkan dalam industri elektrik. Biasanya, desain skematik juga mencakup keterangan atau label yang memberikan informasi tambahan tentang spesifikasi, nilai komponen, atau parameter lain yang relevan. Electrical Schematic Design juga meliputi desain untuk wiring harness. 

 2. Tujuan[kembali]

  • Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah elektronika yang ditugaskan oleh Bapak Darwinson, M.T.
  • Memahami dan mempelajari Design.
  • Mengetahui komponen dari Design
  • Mampu mengaplikasikan rangkaian pada Design

 3. Alat dan Bahan[kembali]

1. Power Supply

Baterai

Baterai pada rangkaian ini digunakan sebagai sumber energi listrik atau sumber tegangan untuk menjalankan rangkaian.

BAHAN

1. Resistor

 Resistor adalah komponen elektronika yang bersifat menghambat arus listrik.



2. Transistor

   transistor npn merupakan komponen elektronika yang terdiri dari dua semikonduktor tipe-n yang mengapit semikonduktor tipe-p.



3. Ground

grounding adalah sistem pentanahan yang berfungsi untuk meniadakan beda potensial sehingga jika ada kebocoran tegangan atau arus akan langsung dibuang ke bumi.

 4. Dasar Teori[kembali]

1. Power Supply

Baterai

Baterai pada rangkaian ini digunakan sebagai sumber energi listrik atau sumber tegangan untuk menjalankan rangkaian.

BAHAN

1. Resistor

 Resistor adalah komponen elektronika yang bersifat menghambat arus listrik.



2. Transistor

   transistor npn merupakan komponen elektronika yang terdiri dari dua semikonduktor tipe-n yang mengapit semikonduktor tipe-p.



3. Ground

grounding adalah sistem pentanahan yang berfungsi untuk meniadakan beda potensial sehingga jika ada kebocoran tegangan atau arus akan langsung dibuang ke bumi.

3. Dasar Teori [kembali]

Proses desain tidak terbatas hanya pada kondisi dc. Area aplikasi, tingkat amplifikasi yang diinginkan, kekuatan sinyal, dan kondisi operasi hanyalah beberapa kondisi yang masuk ke dalam proses desain total. Langkah pertama biasanya adalah menetapkan  tingkat operasi DC yang tepat.

Gambar 7.50 Konfigurasi bias diri untuk dirancang 

Sebagai contoh, jika tingkat VD dan ID ditentukan oleh jaringan pada Gambar 7.50, tingkat VGSQ dapat ditentukan dari plot kurva transfer dan Rs kemudian dapat ditentukan dari VGS = ID.RS. Jika VDD ditentukan, tingkat RD kemudian dapat dihitung dari RD (VDD - VD) / ID. Tentu saja, nilai RS dan RD mungkin bukan nilai komersial standar, yang mengharuskan penggunaan nilai komersial terdekat. Namun, dengan toleransi (kisaran nilai) yang biasanya ditentukan untuk parameter jaringan, sedikit variasi karena pilihan nilai standar jarang menimbulkan kekhawatiran nyata dalam proses desain.

Di atas hanyalah satu kemungkinan untuk fase desain yang melibatkan jaringan pada Gambar 7.50. Ada kemungkinan bahwa hanya VDD dan RD yang ditentukan bersama dengan tingkat VDS. Perangkat yang akan digunakan mungkin harus ditentukan bersama dengan tingkat RS. Tampaknya logis bahwa perangkat yang dipilih harus memiliki VDS maksimum yang lebih besar dari nilai yang ditentukan dengan margin aman.

Secara umum, ini merupakan praktik desain yang baik untuk amplifier linier untuk memilih titik operasi yang tidak memenuhi wilayah tingkat saturasi (IDSS) atau batas (VP). Tingkat VGSQ yang mendekati V/ 2 atau IDQ di dekat IDSS / 2 tentunya merupakan titik awal yang masuk akal dalam desain. Tentu saja, dalam setiap prosedur desain tingkat maksimum ID dan VDS sebagai yang muncul di lembar spesifikasi tidak boleh dilampaui.

Contoh yang harus diikuti memiliki orientasi desain atau sintesis di tingkat tertentu yang disediakan dan parameter jaringan seperti RD, RS, VDD, dan seterusnya, harus ditentukan. Bagaimanapun, pendekatan ini dalam banyak hal berlawanan dengan yang dijelaskan di bagian sebelumnya. Dalam beberapa kasus, ini hanya masalah penerapan hukum Ohm dalam bentuk yang sesuai. Secara khusus, jika tingkat resistif diminta, hasilnya sering diperoleh hanya dengan menerapkan hukum Ohm dalam bentuk berikut:

Dimana VR dan IR seringkali merupakan parameter yang dapat ditemukan langsung dari tingkat tegangan dan arus yang ditentukan.

 5. Percobaan[kembali]

    a) Prosedur[kembali]

1.Untuk membuat rangkaian ini, pertama, buka aplikasi proteus 8 profesional

2.Kemudian siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus

3.Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.

4.Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian

5.Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh 

6.Lalu coba jalankan rangkaiannya, jika tidak terjadi error, maka motor akan bergerak yang berarti rangkaian bekerja


    b) Rangkaian simulasi [kembali]

Rangkaian 7.50


      Rangkaian 7.51



    Rangkaian 7.53




    Rangkaian 7.54





    c) Video Simulasi [kembali]

Rangkaian 7.50


      Rangkaian 7.51






7.53



7.54





 6. Download File[kembali]















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

                           BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH TEKNIK ELEKTO Oleh : Fadhilatul Rahmah 2310951025 Dosen Pengampu : Darwison, M...